Thursday, June 3, 2010

Ini kisah mentari & bumi






Emas warnanya
Tatkala mata tersisip susuk mentari
Indah tak terperi
Mata ini seakan mati berkedip
Percikan emas menbanjiri si pohon hijau merembang

Di celah litup daun, muncul panahan mentari
Sisip kabus jelas terlihat
Aku yang tadi, kagum menatap
Detik di hati memuji kurnia penciptanya
Alam juga bisa berkata
Perlu antara satu
Aku jadi taksub
Memuja percintaan bumi dan mentari
Terus rasa seperti mahu sembah langsung ke bumi

Awan nan biru seakan berada di pentas
Mengorak lenggok tari
Si awan ada yang begitu, ada juga begini
Pelbagai rupa dan aksi dapat disaji
Tersingkap dikala aku kecil
Meneka bentuk apakah awan?
Kadang berupa bayi, naga, wajah seakan ternganga
Ahh kagum lagi
Hebat si awan menari

Sebentar tadi mata ini menjamu
Pohon-pohon yang sedia sujud paba bumi
Yang tak lagi bisa megah berdiri kembali
Kepentingan sebilangan manusia bongkak diri
Aku takut jika suatu hari nanti
Pohon merimbun akan terus mencium bumi
Tanpa bangun bangun lagi
Anak-anak akan datang tidak dapat nikmati
Akan indahnya alam ini
Yang suci tanpa dinodai

Bisik aku pada mentari
Oh mentari, sinar lah dikau sepanjang azali
Terangi setiap pelusuk bumi
Aku tersenyum dan berdoa agar mentari muncul lagi.


06 : 22 p.m
02 Jun 2010
Bas ke syorga.

No comments:

Post a Comment